Seminggu ini waktuku
hampir tidak tersisa untuk sekedar melonggarkan pikiran. Terlalu banyak tugas
yang deadline bebarengan hingga beberapa lapak dan praktikum. Belum lagi
kegiatan yang padat jadi lupa makan, akhirnya makan nasi itu bisa dipastikan
hanya 1 kali dalam sehari. Efeknya nggak sehat, jelas. Badan lemes, jelas. Dan
akhirnya pada saat hari jumat adalah batas maksimal badan ku dan pikiranku
untuk menahannya. Keadaan sedikit demi sedikit drop. Drop secara kesehatan dan
pikiran. Pas waktunya untuk tidur, beban nya ini seperti runtuh satu demi satu,
tapi ya tetap nggak enak dibadan lah. Mau tidur cepet nggak bisa-bisa. Akhirnya
cuma bisa seperti hidup tanpa jiwa, masih melek tapi jiwanya udah
melayang-layang ngantuk.
Pas giliran udah
bisa tidur, tidur nya kepulesan dan dapat mimpi yang indah dari Allah SWT.
Mimpi yang menjadi semangat untuk kehidupan di hari-hari selanjutnya. Dan aku
sangat berterimakasih karena telah diberi mimpi itu oleh Allah SWT.
Kalian tahu apa
mimpi yang aku dapatkan? Sebenernya mimpi yang aku dapatkan itu hanya
sederhana. Sederhana banget. Cuma
jalan-jalan. Udah itu aja mimpinya. Dalam mimpi itu aku jalan-jalan entah
dimana, aku nggak mengenal tempat itu sama sekali. Yang jelas daerah itu
berwarna lembayung. Apakah aku jalan-jalan saat sore hari pun aku tak tahu
pasti.
Jika kalian
berpikir, apanya yang membuat bisa bersemangat dihari-hari selanjutnya,
jawabannya adalah karena aku jalan-jalan dengan orang yang sangat spesial.
Sangat spesial.
Seseorang yang
spesial itu bernama Bapak. Di mimpi itu aku sadar bahwa ayahku telah tiada, dan
aku sadar ayahku hanya bisa disana untuk jalan-jalan hanya sebentar, aku merasa
aku menangis dalam mimpi itu, aku menagis karena aku bisa melihat ayahku lagi. Aku
tak tahu apakah aku juga menangis dalam tidurku. Karena saat bangun, agak sesak
sedikit ( entah bagaimana aku bisa menjelaskan ini). Untuk beberapa waktu aku bisa merasakan aku
tersenyum. Bapak juga tersenyum. Dalam mimpi itu entah mengapa hanya aku yang
selalu berbicara. Aku tak terlalu ingat saat Bapak berbicara. Mimpiku nggak
tergambar secara jelas. Hanya itu yang bisa aku tangkap dan ingat. Jalan-jalan
dengan Bapak di suatu tempat yang berwarna lembayung dan bapak selalu tersenyum
untuk memberi semangat kepadaku. Seperti halnya saat dulu aku masih kecil dan
aku merengek kecapean, Bapak dengan
ikhlas dan dengan senyum
sayangnya menghampiriku dan mengendongku. Senyum seperti itulah yang aku
tangkap dalam mimpiku. Dengan senyum yang penuh sayang itu, Bapak seperti ingin
mengatakan dan memberiku sebuah semangat. Semangat agar anaknya ini tetap
menjadi gadis periang yang dulu biasa beliau lihat. Beliau seakan ingin
mengatakan bahwa aku harus semangat menjalani hidup ini. Aku nggak boleh cepet
capek dan jatuh putus asa begitu saja.
Saat teman-temanku
bisa merasakan nasehat ayahnya, semangat dari ayahnya, aku pun juga bisa
merasakannya dengan cara tersendiri. Dengan cara seperti ini Allah SWT memberi
ku kesempatan untuk diberi semangat oleh Ayahku. Terimakasih dengan mimpi ini
ya Allah. Terimakasih sekali. Begitu banyak nikmat yang telah Engkau berikan
kepadaku. Terimakasih telah memberiku semangat dengan jalan yang seperti ini.
Sampaikan salam sayangku untuk Bapak ya, ya Allah.
-is-
Emoticon