BLANTERVIO104

Sebuah Mimpi Penyemangat

Sebuah Mimpi Penyemangat
Sunday, May 25, 2014

Seminggu ini waktuku hampir tidak tersisa untuk sekedar melonggarkan pikiran. Terlalu banyak tugas yang deadline bebarengan hingga beberapa lapak dan praktikum. Belum lagi kegiatan yang padat jadi lupa makan, akhirnya makan nasi itu bisa dipastikan hanya 1 kali dalam sehari. Efeknya nggak sehat, jelas. Badan lemes, jelas. Dan akhirnya pada saat hari jumat adalah batas maksimal badan ku dan pikiranku untuk menahannya. Keadaan sedikit demi sedikit drop. Drop secara kesehatan dan pikiran. Pas waktunya untuk tidur, beban nya ini seperti runtuh satu demi satu, tapi ya tetap nggak enak dibadan lah. Mau tidur cepet nggak bisa-bisa. Akhirnya cuma bisa seperti hidup tanpa jiwa, masih melek tapi jiwanya udah melayang-layang ngantuk.

Pas giliran udah bisa tidur, tidur nya kepulesan dan dapat mimpi yang indah dari Allah SWT. Mimpi yang menjadi semangat untuk kehidupan di hari-hari selanjutnya. Dan aku sangat berterimakasih karena telah diberi mimpi itu oleh Allah SWT.

Kalian tahu apa mimpi yang aku dapatkan? Sebenernya mimpi yang aku dapatkan itu hanya sederhana. Sederhana banget.  Cuma jalan-jalan. Udah itu aja mimpinya. Dalam mimpi itu aku jalan-jalan entah dimana, aku nggak mengenal tempat itu sama sekali. Yang jelas daerah itu berwarna lembayung. Apakah aku jalan-jalan saat sore hari pun aku tak tahu pasti.
Jika kalian berpikir, apanya yang membuat bisa bersemangat dihari-hari selanjutnya, jawabannya adalah karena aku jalan-jalan dengan orang yang sangat spesial. Sangat spesial. 



Seseorang yang spesial itu bernama Bapak. Di mimpi itu aku sadar bahwa ayahku telah tiada, dan aku sadar ayahku hanya bisa disana untuk jalan-jalan hanya sebentar, aku merasa aku menangis dalam mimpi itu, aku menagis karena aku bisa melihat ayahku lagi. Aku tak tahu apakah aku juga menangis dalam tidurku. Karena saat bangun, agak sesak sedikit ( entah bagaimana aku bisa menjelaskan ini).  Untuk beberapa waktu aku bisa merasakan aku tersenyum. Bapak juga tersenyum. Dalam mimpi itu entah mengapa hanya aku yang selalu berbicara. Aku tak terlalu ingat saat Bapak berbicara. Mimpiku nggak tergambar secara jelas. Hanya itu yang bisa aku tangkap dan ingat. Jalan-jalan dengan Bapak di suatu tempat yang berwarna lembayung dan bapak selalu tersenyum untuk memberi semangat kepadaku. Seperti halnya saat dulu aku masih kecil dan aku merengek kecapean, Bapak dengan  ikhlas  dan dengan senyum sayangnya menghampiriku dan mengendongku. Senyum seperti itulah yang aku tangkap dalam mimpiku. Dengan senyum yang penuh sayang itu, Bapak seperti ingin mengatakan dan memberiku sebuah semangat. Semangat agar anaknya ini tetap menjadi gadis periang yang dulu biasa beliau lihat. Beliau seakan ingin mengatakan bahwa aku harus semangat menjalani hidup ini. Aku nggak boleh cepet capek dan jatuh putus asa begitu saja.

Saat teman-temanku bisa merasakan nasehat ayahnya, semangat dari ayahnya, aku pun juga bisa merasakannya dengan cara tersendiri. Dengan cara seperti ini Allah SWT memberi ku kesempatan untuk diberi semangat oleh Ayahku. Terimakasih dengan mimpi ini ya Allah. Terimakasih sekali. Begitu banyak nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku. Terimakasih telah memberiku semangat dengan jalan yang seperti ini. Sampaikan salam sayangku untuk Bapak ya, ya Allah.

-is-
Share This Article :
tuturlanakasara

Hi, Semoga kalian menikmati membaca aksara aksara ini

TAMBAHKAN KOMENTAR

4138722921782959000