Tempatku menghabiskan waktu penghujung weekend ku adalah Coban Rondo. Tempat yang terletak di Kecamatan Pujon, Kota Batu, Kabupaten Malang, Jawa Timur ini menyuguhkan Air terjun yang bikin seger mengunjungnya. Secara hariah, Coban itu berarti air terjun, dan Rondo itu adalah Janda. What?? Apa hubungannya aira terjun dengan janda?
LEGENDA COBAN RONDO ( Pelakor Alert )
Jadi ada Legenda yang mendasari nama Coban Rondo sendiri. Yaitu cerita antara Dewi Anjarwati dan Raden Baron Kusumo. Mereka adalah sepasang kekasih yang sedang dimabuk cinta ala anak muda saat ini dan memutuskan untuk membina rumah tangga. Saat usia pernikahan mereka belum selapan atau 35 hari, Dewi Anjarwati ini mengajak sang Suami untuk bertandang ke rumah orangtua mereka yang ada di Gunung Anjasmoro. Ide untuk bepergian itu sebenarnya sudah ditentang orangtua Dewi Anjarwati, karena konon pamali jika usia pernikahan belum selapan tetapi sudah bepergian. Alhasil, kata orangtuapun tak didengar, dan mereka pun bersikeras untuk pergi keluar.
Tapi nahas memang tak bisa ditebak dan orang ketiga memang ada dimana mana ternyata dari jaman dahulu kala. (huft). Diperjalanan mereka bertemu dengan pemuda bernama Joko Lelono. Bak pemuda pada saat ini yang melihat wanita sedikit saja sudah terkesima, begitu pulalah yang dilakukan Joko Lelono ini. Mencintai Istri orang yang bukan hak nya. Mencintai tak apa, asalkan jangan egois untuk memilikinya. Tapi tidak untuk Joko Lelono ini. Ia ingin memiliki Dewi Anjarwati. (mungkin kalau saat ini dinamakan pelakor kali ya). Alhasil, dia menantang bertarung Suami Dewi Anjarwati. Sang suami, Raden Baron Kusumo pun bertitah kepada sang istri untuk menunggunya di balik Air terjun. Tetapi penantian itu hanyalah penantian yang tak berbalas, karena dalam pertempuran itu, sang suami gugur, pun begitu juga dengan Joko Lelono. Alhasil, dalam penantiannya di air terjun itu pula ia menjadi seorang janda.
Beda dulu, beda sekarang
Mungkin dahulu kala akses jalan ke Coban ini sedikit susah mungkin ya, tetapi saat ini sudah gampang dan mudah. Jika kamu dari arah Malang Raya, kamu pergi saja kearah Batu dan menuju Pujon. Nanti sudah ada penanda arah tempat wisata coban rondo tersebut.
Pertama datang, kamu akan disambut oleh loket karcir dimana kamu harus mengeluarkan uang Rp 35000/orang. Dan jika kamu naik sepeda motor, dikenakan biaya Rp 4000/motor. Setelah membayar, kamu akan diberikan tiket gelang ala-ala yang memberikan gratis Wahana 1 kali. Ikuti saja jalan aspal yang ada. Jika tidak ingin langsung ke Cobannya, kamu bisa dulu menikmati wahana permainan yang disediakan disana. Banyak sih sebenarnya wahana permainan yang disediakan, tetapi karena kemarin aku sudah kesorean saat sampai sana, aku skip untuk wahana ini. Lagipula juga, setiap ke wahan permainan ini kamu harus bayar lagi. (hahaha). Seinget saya wahana permainan yang ada di area wisata coban rondo sendiri adalah Labirin, labirin ini sangat terkenal bagi anak hits instagram dan mungkin bagi anak muda kebanyakan ( tidak untuk saya, saya tidak lagi muda), lalu ada penyewaan sepeda tandem ( nggak tau keliling mana juga ini), flying fox ( permainan default yang ada di wahana wahana serupa), dan hanya itu saja yang kemarin saya sempat lihat. Hehe. IMHO, 35rb untuk masuk kawasan Coban rada mahal sih.
Oiya, lanjutkan cerita, jika kalian sudah menemukan tempat wahana itu dikanan jalan, jangan berharap kalian bisa melihat Coban Rondo saat itu juga. Letak Coban Rondo sendiri masih lurus dan masuk. Perjalanan ke Coban Rondo ini memang membuat mata seger sih. Kanan kiri pepohonan dan tak hanya sesekali terdengar suara aliran sungai hilir dari air terjun itu. Nah, setelah mengikuti jalan aspal untuk menuju ke Coban Rondo, kalian akan disambut parkiran mobil-mobil dan warung warung. Penampakan tempat ini malah lebih mirip Kaliurang ( di Jogjakarta ) kalau aku bandingkan. Parkir motor gratis, tenang saja. Harga minuman di warung sekitar Coban pun yaa masih terbilang normal walaupun tidak seperti harga sebenernya.
Di tulisan besar ala ala tempat wisata, kamu akan disambut kera-kera yang kelaparan dan kadang-kadang mengikuti kamu jika dirasa kamu terlalu banyak membawa makanan. Tapi jika dibandingkan Grojokan Sewu di Jawa Tengah, kera disini lebih kalem dan lebih sedikit kok. Jadi stay calm aja. Perjalanan dari parkiran motor ke Coban sendiri tidak terlalu membuat kaki pegal dan tidak terlalu ekstrim juga. Jadi bsia dibilang Coban Rondo ini adalah tempat wisata yang cocok untuk semua kalangan dan umur. Menyusuri jalan setapak sekitar 5 menitan, maka kamu akan segera disuguhi oleh megahnya ciptaan sang Pecipta. Air Terjun Coban Rondo. Ya namanya air terjun, kalau kamu didekatnya ya rada sejuk sejuk dan dingin dingin gitu terkena cipratan air nya. Pengunjung disini kebanyakan adalah keluarga 80% keluarga, 20% pasangan muda mudi. Sepertinya untuk air terjun Coban Rondo ini kalian tidak disarankan untuk mandi dibawahnya deh. Sepertinya lho ya, soalnya benar benar deras banget air terjunnya. Kemungkinan kamu baru bisa mandi itu di hilir sungainya yang tak jauh dari tempat itu.
Ya, icon disana ya hanya air terjunnya itu saja sih. Jangan berharap jika kamu akan menemukan tempat foto instagramable ala ala anak hits disini. Mungkin ada satu tempat foto yang sedikit ala anak saat ini , yaitu jembatan bambu gitu. Udah itu saja. Haha. Lainnya ya bisa lah foto di bawah air terjunnya kalau mau. Jika mau foto foto lebih banyak, rekomendasi saya dih di wahana yang terletak sebelum Coban Rondo ini, yang ada Labirin, Flying Fox, dll itu.
Oiya, bagi kalian yang hobi offroad, sepertinya disini bisa dijadikan opsi tempat offroad. Untuk kalian para penggila camping di alam terbuka, bisa juga camping dan menikmati hijaunya alam di area Coban Rondo ini.
Nah, semoga apa yang saya ceritakan bisa menjadi gambaran kalian yang ingin bertandang ke Malang dan sedang mencari referensi tempat rekreasi keluarga ya. Semoga infonya bermanfaat. Jangan lupa bahagia setiap saat. Cherrrio. ;)
sumber legenda : plakat di Coban Rondo dan wikipedia.com
Emoticon